Ingin Jantung Janin Sehat? Olahraga Yuk


corbis
Memiliki bayi yang sehat tanpa kelainan apapun, menjadi harapan bagi orangtua yang mengharapkan kelahiran si kecil. Spesial untuk ibu, Anda memiliki kesempatan untuk berbuat lebih untuk membuat jantung si kecil lebih sehat sejak dalam kandungan. Kuncinya, olahraga aerobik selama kehamilan.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, bayi dalam kandungan tersebut memiliki detak jantung yang lebih rendah secara signifikan.
Para peneliti meyakini, olah fisik sejak dalam kandungan memiliki efek kesehatan yang berlanjut hingga dewasa yaitu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes dan tekanan darah tinggi.
Perlu diingat, jantung adalah sebuah otot dan layaknya otot di bagian tubuh lain, akan menjadi lebih kuat ketika dilatih. Jika jantung lebih kuat, maka detak jantung akan turun sehingga jantung akan lebih mudah memompa darah dengan jumlah yang sesuai.
“Program olahraga teratur selama kehamilan, kemungkinan sebagai usaha paling awal untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular,” ujar Pemimpin penelitian, Dr. Linda May dari Kansas University.
Bukti yang kuat menunjukkan, suasana didalam rahim mempengaruhi perkembangan janin dan kerentanan terhadap berbagai penyakit dan gangguan ditentukan selama dalam kandungan.
Hingga kini, para peneliti menunjuk asupan nutrisi dan hasil penelitian mengenai manfaat berolahraga selama kehamilan, difokuskan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil.
Pada sebuah studi terbaru, peneliti mengamati efek dari olahraga aerobik untuk mendukung kesehatan jangung.
Alat pengukur detak jantung janin yaitu magnetocardiograms ditempatkan pada kulit ibu hamil. Sebanyak 61 wanita hamil sehat yang menjadi partisipan berusia 21-35 tahun. Sebagian diminta untuk berolahraga, dan sebagian lagi tidak.
Hasilnya, terdapat perbedaan yang menyolok pada detak jantung janin diantara dua kelompok tersebut.
Perbedaannya semakin menajam setiap waktu. Hingga selama 36 minggu, detak jantung dari janin yang rajin diajak berolahraga yaitu 136 per menit, sementara di kelompok tanpa olahraga yaitu 148 per menit.
Alasan yang tepat mengenai hal itu, belum jelas. Salah satu teori adalah sistem saraf autonomic pada janin yang didorong oleh hormon serta komponen kehamilan lainnya. Sistem saraf  autonomic tersebut mengatur fungsi utama dari tubuh termasuk detak jantung.
Selama ibu hamil berolahraga, terdapat peningkatan sirkulasi korban disekitar plasentar termasuk norepinephrine, yang berfungsi utama sebagai perkembangan sistem saraf autonomic.
Hingga seberapa lama manfaat tersebut terhadap kesehatan, belum diketahui. Namun, para peneliti meyakini hal itu berlansung sangat lama. “Kami meyakini perbedaan dari detak jantung itu dapat berlanjut hingga persalinan dan usia dewasa,” ujar mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment